Mau tahu bagaimana kami merekrut anggota tim kami? Simak paparan singkat kami ini dengan dasar sederhana yang kami terapkan selama ini.
Kita sadar dan tahu bahwa sebuah perusahaan apalagi perusahaan ecek-ecek semacam ProBahasa ini, pasti membutuhkan tenaga super agar menjadi tim super. Betapa tidak, sebuah perusahaan start-up yang masih unyu-unyu tentu saja membutuhkan tenaga super untuk menggerakkan semua lini. Nah, dari sini saja, kami sebenarnya terbebas dari perusahaan start-up ideal dalam sistem perekrutannya. Kami tidak memiliki link atau jaringan dengan para akademisi yang tinggal sekali ucap saja, puluhan atau bahkan ratusan calon anggota tim tinggal disortir seperti jagung dan kualitasnya tentu saja bisa dipertannggungjawabkan, karena berdasarkan rekomendasi dan rekam jejak dari akademisi terkait.
Itu adalah kelebihan yang sebenarnya harus bisa didapatkan oleh seorang ketua tim, dan sayangnya kami masih di level malu-malu dalam melobi dan memutuskan untuk mencari sendiri dengan cara kami sendiri. Kami pernah membuat ribuan brosur lowongan untuk disebar seantero Malang dengan melibatkan banyak pihak dan hasilnya, hanya satu pelamar yang datang. Ngenes kan? :D
Sudah itu dilupakan saja. Kami ternyata belajar dari berbagai kejadian ini dengan memadukan aneka referensi yang kami dapatkan dari sumber-sumber tepercaya yang ada. Sistem ini ini termasuk SANGAT BERISIKO, sehingga jangan dicoba jika tidak siap.
Jika ada di antara kita yang menerapkan tes yang sangat ketat, harus menerjemahkan sekian, harus bisa menulis ini dan itu, harus ini dan ini dan ini, maka sebaliknya, kami melakukan pendekatan yang tidak wajar atau sangat longgar. Sebut saja salah satu anggota tim kami yang saat tes mengalami kegagalan total, tetapi kami melihat ada sisi yang lain yang harus dipertimbangkan dan secara kasat mata, memang seharusnya dia punya monster di dalam tubuhnya. Kami cukup menanyakan kepadanya sudah berapa lamaran yang dia kirim untuk mendapatkan pekerjaan serupa dan sedikit info tentang latar belakang keluarga, dan selebihnya hal-hal di luar logika. Kami pun langsung merekrutnya.
Kami punya alasan tersendiri dalam melakukan hal itu, dan ternyata dia benar-benar seorang monster. Kami tidak salah memilihnya. Nah, ngomong-ngomong syarat ideal seorang pegawai atau anggota tim atau apalah, kami menerapkan dua standar baku yang berasal dari kitab suci Alquran. Setidaknya ini adalah pesan dari penasihat kami. Masih ingat cerita tentang nabi Musa dalam Surat Alqasas ayat 23? Yang kurang lebih terjemahannya begini:
Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: "Apakah maksudmu (dengan berbuat at begitu)?" Kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya".
Sampai pada akhirnya Nabi Musa hendak direkrut oleh orang tua yang ada dalam cerita Alquran dan singkat cerita Nabi Musa diundang oleh orang tua itu, lalu salah satu anaknya mengajukan permohonan kepada bapaknya (Alqasas Ayat 26) yang terjemahannya kurang lebih:
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".
Nah, kawan-kawan ProBahasa, ternyata syarat dalam sistem perekrutan dari orang-orang yang diceritakan dalam Alquran ini hanya dua. Qoqiwwun Aminun (Orang yang kuat lagi dapat dipercaya). Dari dasar inilah kami menerapkan sistem siapa saja dengan agama apa saja dan bentuk fisik apa saja bisa mencoba melamar atau menjadi anggota tim di tempat kami dengan syarat dia Qowiyy (Punya Keahlian) dan Amin (Dapat dipercaya). TITIK. Mau mencoba?
Wednesday, March 22, 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Share This Article
0 comments:
Post a Comment